Dengan umur yang masih 44 tahun dan tanpa pengalaman melatih klub besar sebelumnya, Allegri ditarik dari Cagliari dan ditunjuk menggantikan posisi Leonardo pada musim 2010/2011. Modalnya hanya gelar pelatih terbaik Italia di tahun 2009 dan 2010 saat menangani Cagliari.
Keraguan di awal tentunya muncul mengingat Allegri plus Milan diberi misi menggoyang dominasi rival sekota, Inter Milan, yang menguasai Seri A selama lima musim beruntun dan baru saja meraih treble winner di musim 2009/2010. Kebetulan saat itu Inter baru saja menunjuk Rafael Benitez sebagai suksesor Jose Mourinho.
Singkat cerita musim berjalan dan akhirnya Milan pun merebut scudetto mereka ke-18 sekaligus mengakhiri puasa gelar sejak tahun 2004. Pujian langsung mengalir kepada pelatih yang semasa bermain berposisi gelandang itu itu.
Pujian yang bukan sekadar "pemanis" karena statisik berbicara jika Allegri memang mampu menyulap Milan jadi tim terbaik di Italia saat ini. Dalam dua musim kepimpinannya, Milan memang terbukti tampil ciamik dengan menjadi tim dengan rata-rata perolehan terbaik di Seri A yakni 2,14 poin per laga atau total 139 poin.
Dilansir dari Football Italia, Allegri sudah memegang Milan selama 65 laga. Selama rentang waktu itu, rekor Allegri adalah 41 kemenangan, 16 seri dan hanya delapan kali kalah.
Sebagai perbandingan, Juventus di musim pertamanya bersama Antonio Conte sudah mengoleksi 14 kemenangan. Dalam dua musim terakhir Milan versi Allegri mengoleksi 23 poin lebih banyak dari Inter serta Napoli dan 28 poin dari Juve.
Allegri juga jadi pelatih kedua terbaik sepanjang sejarah Milan bila ditilik dari persentase kemenangan. Ia mencatat 56,82 persen, di bawah Fabio Capello (57,03 persen) dan di atas dua allenatore hebat Il Diavolo Rosso lainnya, Carlo Ancelotti (56,67 persen) dan Arrigo Sacchi (54,08).








0 komentar:
Posting Komentar