Inter menang 2-0 atas Chievo dan itu jadi poin penuh pertama tim itu sejak 22 Januari. Jelas kemenangan itu disambut dengan penuh emosional oleh Ranieri yang hampir dua bulan posisinya terus digoyang akibat rangkaian hasil buruk yang dirain Inter.
Saat wasit meniup peluit panjang, mata Ranieri pun terlihat berkaca-kaca."Ini artinya saya peduli dengan pemain dan saya bergembira buat mereka," sahut Ranieri saat ditanya soal air matanya.
Kini setelah membawa Inter menang di Seri A, Ranieri punya tugas yang tak kalah pentingnya saat menghadapi Marseille di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Kemenangan wajib diraih La Beneamata karena mereka kalah 0-1 di pertemuan pertama.
Apalagi kompetisi ini jadi satu-satunya kesempatan Inter meraih gelar karena sudah tersingkir di Coppa Itali dan sulit mengejar AC Milan serta Juventus di Seri A. Meski boleh dibilang dengan kondisi tim saat ini, bukan pekerjaan mudah tampil di laga final Liga Champions.
"Emosi adalah hal paling terindah. Saya mengambil tugas ini untuk merasakan emosi itu, baik dalam hal positif maupun negatif. Tapi tentunya yang positif tentunya lebih baik," ungkap Ranieri seperti dilansir Eurosport.
Maka Ranieri pun tentu mengharapkan air mata kebahagiaan-lah yang muncul di Giuseppe Meazza, Rabu (14/3/2012) dinihari WIB. Selain dukungan Interisti yang dalam dua bulan selalu selalu dikecewakan performa Il Biscione, adalah yang terpenting untuk bisa lolos ke perempatfinal.
"Saya harap hari Selasa saat melawan Marseille, San Siro akan penuh dan fans akan mendukung kami. Ini bukan laga yang mudah, tapi kami akan mencoba. Kami punya kesempatan. Kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan dengan dukungan penuh fans nanti," tuntas Ranieri.








0 komentar:
Posting Komentar