Kisah nyata ini di-posting seorang tanpa nama di sebuah situs website. Rasanya, patut disimak bagi para orangtua atau anak agar mau menerima segala perbedaan / kekurangan dalam sebuah keluarga. Beginilah kisahnya:Sewaktu aku kecil, ibuku kadang suka membuatkan kue-kue camilan untuk makan malam. Suatu malam sepulang dari kantor, ibu membuatkan biskuit. Ternyata biskuit-biskuit buatannya gosong. Meski begitu, ibu tetap menyajikan biskuit-biskuit gosong itu di depan ayahku. Aku sudah tak sabar menunggu reaksi ayahku! Tapi, yang dilakukan ayah adalah mengambil biskuit itu, tersenyum pada ibuku, dan bertanya padaku perihal sekolahku. Ayah mengoleskan mentega ke biskuit itu dan memakannya!
Ketika aku meninggalkan meja makan malam itu, ibuku meminta maaf pada ayah karena biskuitnya gosong. Dan reaksi ayahku adalah, "Sayangku, aku suka sekali biskuit gosong."
Sewaktu ayah mengantarkan aku tidur, aku bertanya apakah ia benar-benar menyukai biskuit gosong itu. Ayah memelukku dan berkata, "Ibumu sudah bekerja keras hari ini dan ia pastinya sangat lelah. Lagipula, sebuah biskuit gosong takkan membuat orang menderita."
Netter yang Bijaksana,
Sungguh luar biasa sikap si ayah dalam kisah nyata ini. Sahabat, memang tiada yang sempurna dalam kehidupan ini. Begitu pula, tiada manusia yang sempurna. Terkadang kita melupakan hari ulangtahun orang-orang terdekat kita atau hal terpenting lainnya yang terkait orang terkasih kita. Tapi, sering kali hal-hal sepele ini berubah menjadi masalah besar dalam keluarga kita. Akhirnya, orangtua bertengkar pada anak-anaknya, dan begitu sebaliknya.
Kisah ini mencoba mengingatkan kita untuk belajar menerima setiap kekurangan atau kesalahan orang lain, khususnya anggota keluarga kita. Mari kita belajar untuk menghargai perbedaan tiap-tiap anggota keluarga kita. Karena itulah salah satu kunci terpenting untuk menciptakan hubungan keluarga yang sehat dan harmonis. Jangan biarkan "biskuit yang gosong" meretakkan keharmonisan dalam keluarga kita.
Jika kisah ini menginspirasi Anda, cobalah untuk membagikannya pada orang lain. Kemungkinan kisah ini membawa berkah bagi siapa pun yang Anda akan kirim.
====================================================================
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar