
Dengan mengandalkan Alex Oxlade-Chamberlain, Gervinho, Theo Walcott, dan Robin Van Persie, plus ditopang oleh Tomas Rosicky dan Alex Song, Arsenal mengurung pertahanan Milan di babak pertama.
Hasilnya, mereka sukses melesakkan tiga gol melalui sundulan Laurent Koscielny, Tomas Rosicky, dan tendangan penalti Van Persie. Harapan itu pun muncul.
Namun, di babak kedua, serangan Arsenal tampak mengendur. Chamberlain akhirnya digantikan oleh Marouane Chamakh dan Walcott ditarik keluar untuk digantikan Park Chu-Young.
Wenger kemudian menyesali skuadnya tak punya cukup stok gelandang di bench. Selain, Chamakh dan Park, The Gunners hanya memiliki Carl Jenkinson, Oguzhan Ozyakup, Johan Djourou, dan Ignasi Miquel. Sementara Mikel Arteta tak bisa dimainkan karena cedera.
Alhasil, lini tengah Arsenal pun tak bisa berbuat banyak di babak kedua. "Kami kekurangan pemain tengah dan tak punya satu pun di bangku cadangan. Kami pun sedikit kesulitan ketika kami kelelahan di babak kedua, padahal saya berharap bisa menguasai bola lebih banyak dan membuat mereka lelah," ujarnya kepada Sky Sports.
Dengan demikian, Arsenal gagal menjadi tim pertama di Liga Champions yang berhasil bangkit dan membalikkan defisit empat gol. Dicatat ESPN, hal serupa pernah terjadi tiga kali meski tempatnya adalah di kompetisi UEFA alias bukan format Liga Champions.








0 komentar:
Posting Komentar