Ada berbagai macam gangguan sendi yang bisa dialami masyarakat. Tapi jika memiliki radang sendi atau arthritis rheumatoid maka harus ditangani dengan tepat. Lalu apa yang membedakan arthritis rheumatoid dengan pegal linu biasa?
"Arthritis itu artinya radang sendi, jadi penyakit ini ditandai dengan sendi bengkak, merah, dipegang terasa panas dan timbul nyeri," ujar Prof Dr dr Handono Kalim, SpPD-KR dalam acara konpres Tocilizumab: Transformasi Nyata Bagi Pasien Artritis Rheumatoid' di Hotel Shangrila, Jakarta
Prof Handono menuturkan penyakit rheumatoid ini dasarnya arthritis yang paling sering dimulai dari sendi jari-jari tangan, kalau muncul tanda seperti diatas pada jari tangan harus mulai mikir rheumatoid atau bukan.
"Apalagi kalau kondisi ini terjadi dua-duanya di kanan dan kiri, perempuan muda khususnya harus curiga karena penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan," ujar Prof Handono, yang juga Ketua Indonesian Rheumatology Association (IRA).
Jika dibiarkan saja maka radang sendi ini bisa membuat seseorang jalannya pincang, tidak bisa mengacingkan baju, serta tidak bisa hidup sendiri sehingga harus ditolong oleh orang lain.
Sifat dari penyakit ini dimulai dengan kondisi ringan sehingga akan menyerang sendi-sendi yang kecil karena tidak mampu menyerang sendi besar. Tapi lama kelamaan kalau radangnya sudah hebat dan berat maka bisa mengenai sendi besar seperti tulang leher, lutut, pinggul termasuk rahang.
"Tapi jahatnya tidak hanya disendi itu saja, karena bisa menyebabkan penyakit jantung, depresi, anemia bahkan kelainan cacat. Biasanya orang dengan radang sendi lebih cepat meninggal akibat jantung ketimbang orang yang tidak punya radang sendi," ujar Prof Handono yang berpraktek di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar.
Sementara itu Prof Handono menuturkan tapi kalau hanya pegal linu biasa tanpa gejala di atas itu nggak usah khawatir, karena manusia biasa hidup dengan pegal linu apalagi kalau kurang tidur, banyak mengetik atau sering menulis cepat, itu tidak berpengaruh.
Radang sendi atau artritis rheumatoid ini merupakan salah satu penyakit autoimun yang tidak terjadi secara mendadak. Sistem imun tubuh sudah dididik dari kecil untuk tidak menyerang badannya sendiri. Tapi jika ada sebab tertentu atau bawaan maka sistem imun menjadi mudah marah dengan dirinya sendiri.
"Pencetusnya bisa karena ada infeksi, faktor makanan misalnya dari pengawet yang digunakan atau dari lingkungan. Kondisi ini terjadi secara pelan-pelan dan kita nggak tahu sampai akhirnya muncul penyakit autoimun," ungkapnya.
Prof Handono menuturkan pencegahan radang sendi ini masih belum tahu, namun yang paling penting adalah kenali dan deteksi sejak awal sehingga bisa diobati serta lebih mudah diatasi.
0 komentar:
Posting Komentar