Saat ini hampir sebagian besar anak menghabiskan waktunya di rumah untuk menonton televisi atau bermain video game. Sebenarnya berapa lama anak boleh menonton televisi?
Psikolog menuturkan menonton televisi, bermain game di laptop atau dari smartphone sama bahayanya seperti anak-anak ini mengonsumsi junk food. Untuk itu harus diberikan batasan yang jelas.
Dr Aric Sigman dalam acara konferensi tahunan Royal College of Paediatrics menuturkan orangtua harus membatasi anak-anaknya menghabiskan waktu di depan layar. Jika tidak maka anak-anak ini akan memiliki risiko gaya hidup tidak sehat yang terkait dengan diabetes dan penyakit jantung.
Sebuah laporan dari parlemen Eropa menemukan video game bisa merangsang belajar anak dan meningkatkan keterampilan seperti pemikiran strategis, kerjasama dan kreativitas. Namun kunci utamanya adalah memastikan waktu bermainnya dikelola dengan baik.
Dr Sigman mengungkapkan anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun sebaiknya hanya sedikit atau tidak ada waktu untuk menonton televisi setiap hari, anak berusia 3-7 tahun seharusnya boleh menonton televisi tidak lebih dari 90 menit dan remaja hingga 18 tahun hanya boleh maksimal 2 jam setiap hari.
"Anak-anak yang dibiasakan memiliki televisi di kamar tidur cenderung tidak atau belum bisa membaca pada usia 6 tahun," ujar Dr Sigman, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (23/5/2012).
Dr Sigman menjelaskan kondisi ini yang menjadi salah satu alasan meningkatnya angka kemiskinan melek huruf di Inggris, hal ini akan memiliki efek yang cukup berarti dalam hal perhatian anak.
Sementara itu Sue Palmer, ahli perkembangan anak mengatakan anak-anak sebaiknya diperkenalkan secara bertahap agar nantinya tidak menjadi kecanduan. Berikut ini beberapa panduan yang diberikan Sue Palmer yaitu:
1. Hindari memperkenalkan layar telvisi atau komputer sampai anak berusia 2 tahun, karena penelitian menunjukkan bisa menyebabkan masalah-masalah dalam perkembangan.
2. Tentukan batas maksimum anak boleh menonton televisi atau komputer, karena anak perlu bermain secara nyata dan interaksi sosial untuk mengembangkan keterampilannya.
3. Pastikan anak boleh menonton televisi atau komputer setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya atau belajar. Buatlah peraturan yang ketat.
4. Jauhkan atau tidak meletakkan televisi di kamar tidur, tapi taruh di ruang keluarga sehingga orangtua bisa mengontrol apa yang ditonton oleh anaknya.
5. Mendorong anak untuk bermain di luar sehingga ia bisa bertemu dengan teman atau berinteraksi secara nyata dan alami.
6. Menyediakan waktu untuk keluarga seperti duduk bersama dan menghabiskan waktu bermain atau jalan-jalan dengan anak.
0 komentar:
Posting Komentar