City memulai laga penutupnya di Liga Primer sebagai pemuncak klasemen, meski hanya unggul selisih gol saja dari juara bertahan Manchester United. Dengan skenario itu, drama menegangkan pun lantas tersaji di stadion Etihad, Minggu (13/5/2012) malam WIB.
Dengan MU bermain di waktu bersamaan, dan sudah unggul atas Sunderland lewat Wayne Rooney di menit ke-19, City pun berada di bawah tekanan untuk menjebol gawang QPR.
Baru di menit ke-38 City memberikan jawaban lewat gol Pablo Zabaleta. Namun, jantung fans City niscaya berdegup kencang ketika QPR membalas lewat Djibril Cisse dua menit memasuki paruh kedua laga.
City mendapat angin ketika Joey Barton dikartu merah pada menit 54, membuat QPR mesti bermain dengan 10 pemain. Sial untuk City, keunggulan pemain gagal dimanfaatkan dan gawang Joe Hart justru kembali jebol, kali ini lewat Jamie Mackie pada menit 66.
Dalam keadaan City tertinggal 1-2, pertandingan memasuki waktu injuty time sebanyak lima menit. Di periode inilah kemudian The Citizens memastikan gelar juara lewat gol Edin Dzeko dan Sergio Aguero.
"Ini adalah momen yang luar biasa. Kami menginginkan gelar ini dan kami pantas mendapatkannya. Ini untuk seluruh suporter kami, klub, chairman, dan juga pemilik City," kata Manajer City Roberto Mancini di BBC.
"Ini adalah penutup sempurna dari musim yang gila. Kami mendominasi musim ini selama 28 pertandingan, tapi ketika kami mengalahkan tim seperti MU sebanyak dua kali dalam satu musim, kami pantas mendapatkan gelar ini," lanjut Mancini yang di akhir laga berpesta dengan berbalut bendera negaranya, Italia.
0 komentar:
Posting Komentar