Menempuh perjalanan panjang atau jauh dari rumah ke kantor dan sebaliknya ternyata tidak hanya mempengaruhi performa kerja seseorang, karena kondisi ini juga bisa memperburuk kondisi kesehatan.
Sebuah analisis yang melibatkan lebih dari 4.200 warga yang tinggal dan bekerja di Dallas-Fort Worth dan Austin, Texas mengungkapkan jangka waktu yang lama dari dan pulang kerja berhubungan dengan berat badan meningkat serta tingkat kebugaran yang lebih rendah.
Studi yang dipimpin oleh Christine Hoehner dari Washington University dan rekan memetakan jarak antara alamat rumah dan kerja, serta mengukur indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, tekanan darah, tingkat kebugaran dan aktivitas fisik.
Secara keseluruhan orang yang menempuh jarak jauh cenderung memiliki nilai indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan tekanan darah yang lebih tinggi, serta kebugaran kardioresporasi (cardiorespiratory fitness/CRF) yang menurun akibat kurangnya latihan fisik.
Kondisi indikator kesehatan yang seperti ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit seperti jantung, stroke, diabetes dan gagal ginjal. Terlebih jika perjalanan yang ditempuh macet sehingga meningkatkan kadar hormon stres yang makin memperburuk kesehatan.
"Orang yang bolak balik jarak jauh memiliki pola makan buruk, mungkin karena tidak punya waktu untuk memasak makanan sehingga memilih makanan cepat saji, serta memiliki waktu tidur yang lebih sedikit," ujar Heohner, seperti dikutip dari Foxnews,
Hoehner menuturkan orang dengan perjalanan jauh umumnya kurang aktif secara fisik sehingga memicu terjadinya kenaikan tekanan darah yang mengakibatkan stres kronis dan menyebabkan masalah bagi kesehatan.
"Lokasi tempat kerja memiliki peran yang penting bagi kesehatan, hal ini agar seseorang masih bisa beristirahat, melakukan aktivitas fisik yang nantinya berdampak baik bagi kesehatan," ujar Hoehner.
0 komentar:
Posting Komentar